Jakarta – Selain Galaxy S24 FE, Samsung juga memperkenalkan jajaran tablet flagship terbarunya yakni Galaxy Tab S10 Series. Berbeda dengan tahun lalu saat merilis tiga model Galaxy Tab S9 Series, kali ini Samsung cuma menghadirkan dua versi Galaxy Tab S10, yakni Galaxy S10 Plus dan Galaxy Tab S10 Ultra.
Tak ada versi Galaxy Tab S10 yang dirilis. Tampaknya, Samsung mau fokus menghadirkan perangkat tablet yang punya ukuran layar lebih besar untuk memenuhi kebutuhan produktivitas sekaligus entertainment penggunanya.
Harga Galaxy Tab S10 Plus dibanderol Rp 17.999.000 dan Galaxy Tab S10 Ultra dijual Rp 20.999.000. Masa pre-order tablet ini dilakukan mulai 26 September hingga 3 Oktober 2024.
Mereka yang melakukan pembelian pada masa PO bisa mendapatkan keyboard cover yang didukung Galaxy AI Key, langganan Microsoft 365 Personal hingga bundling paket data.
Adapun Galaxy Tab S10 Plus punya ukuran 12,4 inci dan Galaxy Tab S10 Ultra memiliki ukuran 14,6 inci. Masing-masing juga didukung refresh rate 120Hz. Layar jenis Dynamic AMOLED 2X tersebut juga dilengkapi fitur HDR10+ dan perlindungan terhadap mata.
Layar luas Galaxy Tab S10 Series sudah didukung dengan anti-reflection hingga di bawah 2 persen. Hal ini membuat tablet ini secara signifikan mengurangi pantulan atau refleksi cahaya ketika sedang dipakai di luar ruangan.
Galaxy Tab S10 Series ini memiliki bobot 14 gram ringan sehingga nyaman kalau dibawa bekerja ke mana pun. Bodinya juga lebih tipis, yakni 5,4 mm untuk Galaxy Tab S10 Ultra dan 5,6 mm untuk Galaxy Tab S10 Plus.
Tak cukup hanya peningkatan di sisi layar, MX Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Taufiq Furqan, mengatakan, tablet Samsung ini sudah dilengkapi dengan fitur-fitur kecerdasan buatan Galaxy AI.
Dukungan AI Biar Pengguna Makin Multitasking
“Berdasarkan riset yang dilakukan, dari 93 persen orang yang suka melakukan pekerjaan multitasking, ternyata 40 persennya itu kerap mengalami kesalahan, dari situlah Samsung ingin memberi tahu kalau melakukan pekerjaan multitasking itu bisa dibantu dengan Galaxy AI,” kata Taufiq dalam sebuah sesi.
Ia bahkan menyebut, dukungan AI kini begitu bermanfaat ke kinerja multitasking yang diterapkan Samsung ke tablet ini. Menurur survei internal Samsung, saat ini 58 persen pengguna Galaxy Tab S9 dan Tab S9 Plus merupakan pengguna smartphone S Ultra series dan hampir 20 persen pemakai Galaxy Tab S9 Series adalah pengguna smartphone foldable.
Karena tablet dianggap merupakan pelengkap dari smartphone, pengguna bisa mudah bermultitasking ketika beralih dari tablet ke smartphone atau sebaliknya. Misalnya ketika sedang mencatat note di ponsel tetapi ingin membukanya di tablet, mengguna hanya tinggal meng-copy di salah satu device lalu memindahkannya ke device lain.
Spesifikasi Galaxy Tab S10 Plus dan Tab S10 Ultra
Kinerja kedua tablet premium ini sudah didukung chipset Dimensity 9300+ dari MediaTek. Samsung beralasan penggunaan chipset ini mampu menjalankan Galaxy Galaxy Tab S10 dengan sangat baik.
Menurut Taufiq, kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya, peningkatan kinerja NPU tablet ini dengan chipset di atas mencapai 14 persen, kinerja pemrosesan (CPU) mencapai 18 persen, dan GPU mencapai 28 persen lebih tinggi.
Jadi ketika dipakai untuk multitasking, hiburan, atau nge-game, tablet ini lebih kencang dibandingkan versi pendahulunya.
Tablet ini juga sudah didukung fitur Vapor Chamber yang membuat pendinginan perangkat saat dipakai untuk kinerja multitasking lebih cepat.
Galaxy Tab S10 Series juga sudah memiliki sertifikasi IP68 yang memastikan tablet ini tetap aman kalau tidak sengaja kena hujan.
Berbagai fitur juga disematkan, termasuk Intelligence Dialogue Booster berbasis AI untuk meningkatkan suara atau dialog ketika pengguna menonton video di aplikasi streaming.
Galaxy AI di Samsung Notes
Taufiq mengungkap, untuk mendukung multitasking, tablet ini sudah dibekali fitur kecerdasan buatan Galaxy AI. Apa saja kemampuannya?
Pengguna bisa menggunakan Notes yang terintegrasi dengan AI, melalui fitur transkripsi suara menjadi teks (voice to text transcript). Lalu kalau pengguna tablet ini sering menulis catatan dengan tulisan tangan di Notes, Galaxy AI akan otomatis membantu mengubah tulisan tangan itu jadi ketikan rapi.
Fitur Notes yang didukung AI juga memungkinkan pengguna untuk membuat ringkasan hasil transkripsi yang menghasilkan intisari catatan.
Notes pada tablet Galaxy Tab S10 Series juga ditingkatkan pengalamannya dengan kemampuan split view, jadi pengguna bisa melihat dua atau lebih tampilan di satu notes.
Kemudian, tablet ini juga didukung fitur Galaxy AI PDF Overlay yang mampu menerjemahkan file PDF berbahasa asing ke bahasa Indonesia. Fitur ini tentu berguna bagi mereka yang kerap membaca jurnal atau materi berbahasa asing dan mencoba memahami lebih baik dengan Bahasa Indonesia.
Masih soal multitasking, seperti di Galaxy S24 Series, Samsung Internet kini juga didukung fitur Galaxy AI. Ketika membuka laman internet, Galaxy AI dapat membantu pengguna menerjemahkan artikel atau meringkasnya. Jadi, pengguna akan lebih mudah dalam memahami bacaan mereka.
S Pen dan Keyboard Didukung Galaxy AI
Salah satu fitur baru Galaxy AI yang tersemat di tablet ini ada pada perangkat pendukung multitasking tablet, yakni S Pen dan keyboard.
Taufiq mengatakan, tiap Galaxy Tab S Series selalu dibekali S Pen. Nah kali ini S Pen milik Tab S10 Series juga sudah mendukung penggunaan Galaxy AI. Selain bisa dipakai untuk mencoret-coret atau mengontrol layar, kini tombol di S Pen juga bisa otomatis memunculkan Circle to Search (with Google).
Dengan begitu, pengguna bisa melakukan pencarian berbasis Google Lens ketika sedang menonton video di aplikasi pihak ketiga seperti YouTube dan lainnya.
Tidak berhenti di situ, Samsung juga menyertakan Galaxy AI Key, sebuah tombol Galaxy AI di keyboard Samsung Galaxy Tab S10 Series.
Ketika tombol dengan logo Galaxy AI dipencet, akan memuculkan queri atau dialog yang bisa diketik pertanyaan untuk ditanyakan ke AI. Engine yang dipakai menjawab pertanyaan ini bisa Bixby atau Gemini.